November 9, 2025
Fauzi Heri

LAMPUNGSTREETNEWS, Bandar Lampung Hasil Tes Kemampuan Akademik (TKA) yang rendah dari ribuan siswa SMP yang mengikuti seleksi masuk sekolah unggulan di Provinsi Lampung menjadi sorotan serius Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat.

Anggota Fraksi Gerindra DPRD Lampung, Fauzi Heri, menilai adanya ketimpangan mencolok antara nilai rapor yang tinggi dengan hasil TKA yang justru jeblok. Ia menduga ada persoalan pada sistem penilaian di tingkat sekolah.

“Kalau TKA rendah sementara rapor tinggi, berarti ada yang salah dalam sistem penilaian di sekolah asal. Rapor memang menilai aspek kognitif, keterampilan, dan sikap. Tapi untuk seleksi akademik, aspek kognitif semestinya jadi fokus utama,” ujar Fauzi, Rabu (25/6/2025).

Sebanyak 3.863 siswa diketahui mengikuti TKA pada 11–12 Juni 2025 melalui jalur prestasi untuk masuk ke sekolah unggulan. Namun, hasilnya memprihatinkan. Berdasarkan data Dinas Pendidikan Lampung, hanya 10,34 persen siswa yang memperoleh nilai di atas 50, sedangkan sisanya, sebanyak 3.533 siswa atau 89,66 persen, meraih nilai di bawah standar.

Fauzi menyebut kondisi tersebut sebagai alarm bagi dunia pendidikan. Pasalnya, materi TKA yang diujikan meliputi pelajaran umum seperti Matematika, Bahasa Inggris, serta muatan lokal, yang semestinya telah diajarkan di SMP.

“Kalau nilai rapor fantastis, seharusnya hasil TKA juga mencerminkan itu. Tapi kenyataannya, sebagian besar gagal,” tegasnya.

Ia juga mengingatkan pihak sekolah dan guru agar menjaga integritas dalam proses penilaian. Menurutnya, kewajiban mencantumkan transkrip nilai dalam sistem zonasi seharusnya tidak dijadikan alasan untuk menaikkan nilai rapor tanpa dasar kemampuan yang sahih.

“Jangan sampai sekolah berlomba-lomba menaikkan nilai demi mengejar sekolah favorit, tapi mengabaikan kualitas akademik sebenarnya,” ujarnya.

Fauzi berharap hasil TKA ini dapat menjadi bahan evaluasi menyeluruh bagi Dinas Pendidikan dan seluruh pemangku kepentingan untuk memperbaiki sistem penilaian, khususnya di jenjang pendidikan dasar dan menengah pertama. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page