Oktober 6, 2025
Gubernur Lampung Buka Ijtima’ Ulama dan Umara, Tekankan Persatuan untuk Jaga Keutuhan Bangsa

LAMPUNGSTREETNEWS, Bandar Lampung – Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal membuka Ijtima’ Ulama dan Umara yang digelar Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Lampung di Ballroom Hotel Horison, Senin (8/9/2025) malam.

Forum yang berlangsung dua hari ini menjadi ruang strategis mempertemukan ulama dan pemerintah dalam merumuskan langkah menjaga keutuhan bangsa sekaligus memperkuat kepercayaan publik.

Dalam sambutannya, Gubernur Mirza menegaskan pentingnya sinergi antara ulama dan pemerintah sebagai penopang kehidupan berbangsa.
“Ulama adalah penerang hati umat, sementara umara adalah penggerak roda pemerintahan. Ketika keduanya berjalan beriringan, bangsa ini akan kokoh dan kepercayaan masyarakat terjaga,” ujarnya.

Menurutnya, persatuan ulama dan pemerintah tidak boleh hanya bersifat simbolik. Ia menyinggung pengalaman beberapa negara yang gagal menjaga keutuhan bangsa karena tidak adanya kesatuan hati antara rakyat, ulama, dan pemerintah.
“Bagi saya, syarat damai adalah satu hati. Forum ijtima ini tentu akan mengikat kesatuan itu,” kata Gubernur.

Ia juga menyoroti peran pondok pesantren di Lampung. Berdasarkan data pemerintah, terdapat sekitar 1.300 pondok yang aktif mengisi kekosongan sosial di tengah masyarakat.
“Para ulama di pondok-pondok inilah yang paham betul permasalahan umat,” ucapnya.

Gubernur menilai forum keagamaan semacam ini memiliki dampak langsung terhadap kondisi sosial politik daerah. Ia mencontohkan doa bersama yang digelar sehari sebelum aksi unjuk rasa di Lampung sebagai bentuk ikhtiar mendinginkan suasana.
“Ijtima ini bukan pertemuan seremonial. Ini panggilan persatuan dan momentum menyatukan langkah,” tegasnya.

Lebih jauh, ia mengaitkan forum ini dengan visi pembangunan jangka panjang. Menurutnya, visi “Bersama Lampung Maju Menuju Indonesia Emas 2045” hanya bisa tercapai bila ulama, pemerintah, dan masyarakat saling bergandengan tangan.

“Ulama memberi arahan moral, pemerintah menjalankan kebijakan dengan amanah, dan masyarakat menjaga harmoni,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Umum MUI Lampung Prof. KH. Moh. Mukri menekankan forum ini berfungsi memperkuat ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathaniyah, dan ukhuwah insaniyah.
“Kita ingin Lampung menjadi contoh bahwa ulama dan umara bisa beriringan menjaga keutuhan bangsa,” ujarnya.

Mukri berharap kegiatan ini menghasilkan rekomendasi strategis yang dapat menjadi rujukan pemerintah, baik daerah maupun pusat. Menurutnya, keterlibatan berbagai elemen masyarakat penting untuk memperkuat peran agama dan kepemimpinan dalam kehidupan bernegara.

Acara juga diisi tausiah dari Ketua MUI Pusat Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH. Muhammad Cholil Nafis, yang membawakan tema revitalisasi peran ulama dan umara dalam menjaga kepercayaan publik. Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika turut memberikan materi bertajuk “POLRI di Tengah Gelombang Aspirasi” dengan menekankan pendekatan humanis dan persuasif dalam menjaga ketertiban.

Selain jajaran Forkopimda Lampung, kegiatan ini juga dihadiri Kepala Perwakilan Bank Indonesia Lampung, Sekretaris Daerah Provinsi, pimpinan ormas Islam, organisasi keagamaan, serta Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Lampung. Kehadiran mereka mempertegas posisi Ijtima’ sebagai forum lintas elemen untuk memperkuat stabilitas sosial.

Ijtima’ Ulama dan Umara di Lampung menjadi upaya nyata membangun keselarasan antara kekuatan spiritual dan politik. Forum ini diharapkan menjadi fondasi baru dalam menjaga harmoni sosial, sekaligus memastikan pembangunan daerah sejalan dengan nilai moral dan keagamaan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page