Bekas Tempat Pembuangan Sampah di Perumahan Bataranila dibakar oleh orang tak dikenal. Lahan seluas hampir 3000 m² yang sempat beralih fungsi menjadi Bank Sampah Organik Kelurahan Hajimena Natar Lampung Selatan ini menyisakan banyak tumpukan sampah plastik dan pecahan kaca.
Sedangkan alat-alat pengolahan limbah organik menjadi pupuk ditengarai pindah ke tempat lain, bahkan ada yang menyebutkan bahwa Pengelolaan Tempat Pengolahan Pupuk Organik ini tidak jelas.
Sampai hari ini, Kamis (24/8/2023), asap mengepul menyebar ke pemukiman warga akibat dibakar oleh orang tak dikenal. Tumpukan plastik, karet yang terbakar menjadikan api yang membakar sulit dipadamkan warga yang bersebelahan dengan lokasi.
“Sudah seminggu terbakar, kami siram dengan air pakai selang tapi sulit dipadamkan”, ujar salah seorang warga setempat.
Beberapa warga yang sempat mendatangi lokasi tersebut juga mengeluhkan asap yang menyebar hampir setiap hari. Salah seorang warga mengatakan bahwa jarak rumah dengan lokasi TPS kurang lebih berjarak 600 meter, tapi setiap hari asap nya sampai ke rumah nya.
“Saya jauh mas deket Masjid Ulul Albaab, tiap hari kami bingung ini asap dari mana. Sampai berkabut asap. Ternyata dari sini”, terang warga yang berprofesi sebagai Ustadz tersebut.
Diketahui sejak belasan tahun silam TPS yang beralih fungsi ini sudah tidak beroperasi. Alat-alat pengolahan pun sudah tidak ada di tempat nya. Sedangkan limbah bahan yang mudah terbakar masih menumpuk. Selain itu, pecahan kaca, botol, pecahan piring dan benda tajam menumpuk tersebar di area tersebut.
Posisi bekas TPS ini yang berada di tebing tepian rawa yang merupakan sumber air bagi sebagian besar warga Perumahan Bataranila dan sekitarnya ini berpotensi tercemar jika hujan turun. Akibatnya terjadi longsor sampah ke rawa dan kanal kecil di bawah bekas TPS tersebut dan mengalir ke arah pemukiman warga. Habitat biota air tawar pun terancam dan lingkungan menjadi rusak.