Bandarlampung,-Kepala SDN 2 Palapa, Syarifah bungkam terkait pernyataannya soal Proyek pembangunan RKB Ruang Kelas Baru (RKB) Senilai Rp5 Miliar yang bersumber dari dana APBD merupakan urusan Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung, Sabtu (7/1/2022).
Masih dalam monitor lanjutan dalam pemberitaan soal RKB SDN palapa, kembali awak media mengkonfirmasi ulang kepada statemennya yang terkesan melempar ke Disdikbudpar Kota Bandarlampung, seolah bungkam dan tidak merespon pertanyaan yang konfirmasi padanya.
Padahal yang sebelumnya dia menuding Dinas yang punya urusan atas pembangunan RKB tersebut.
Mirisnya, sekarang justru pura-pura tidak tau dan diam seribu bahasa, entah ada apa yang tiba-tiba membuat kepsek tak merespon lagi konfirmasi awak media.
Kuat dugaan, kepsek mendapat teguran dan tekanan dari pihak pihak dinas, sehingga dirinya ini menjadi bungkam.
“Kalau mau tanyakan jelas ke dinas, karena semuanya dinas. Apalagi masalah bangunan,” jawabnya hingga tak merespon lagi konfirmasi awak media.
Terpisah, Pengamat Kebijakan Publik Unila, Dedi Hermawan angkat bicara terkait proyek gedung SDN 2 Palapa yang seharusnya diperuntukkan untuk pembangunan Bank Wawai yang menelan anggaran mencapai Rp5 miliar.
“Temuan ini harus ditindaklanjuti dengan melakukan evaluasi menyeluruh, khususnya pada level pelaksanaan. Mengapa pada level pelaksanaan tidak sesuai dengan perencanaan,” jelas Dedi.
Beritakan sebelumnya, Walikota Bandarlampung, Eva Dwiana merasa kecolongan dengan adanya proyek RKB di SDN 2 Palapa. Pasalnya, Gedung yang seharusnya diperuntukan untuk Bank Waway ternyata justru dibangun ruang kelas baru (RKB) di SDN 2 Palapa, Tanjungkarang Pusat Bandarlampung.
Sebelumnya, Walikota Bandarlampung Eva Dwiana kaget ada pembangunan RKB SDN 2 di Jalan A Yani Kota Bandarlampung, samping Balai Wartawan tersebut.
Dia sepertinya merasa kecolongan, tak ada koordinasi dengan dirinya, pembangunan RKB tersebut. Setahunya, tempat tersebut akan dibangun BPR Bank Waway, banknya Pemkot Bandarlampung.
Semua dipanggil Bu Wali, orang-orang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dari kadis sampe kabid Pembangunan. Namun, Mereka mengaku juga tak tahu dengan pembangunan RKB.