TERGERUSNYA elektabilitas Gubernur Arinal Djunaidi yang diprediksi ikut kembali dalam Kontestasi Pilgub Lampung 2024 bisa saja terjadi. Pasalnya, Catatan Buruk raport Lampung yang muncul di era kepemimpinan beliau sudah dapat dipastikan menjadi parameter masyarakat Lampung dalam menentukan pemimpin Lampung 2024-2029.
Beberapa catatan Lampung diantaranya berdasarkan Hasil Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kemendagri, Propinsi Lampung berhasil menduduki Peringkat 28 dari 34 Provinsi, Lampung Terburuk ke-7 Nasional dgn kategori Sedang Nyaris Rendah. Kemudian, Hasil Penilaian Kepatuhan Penyelenggaraan Pelayanan Publik Ombudsman RI, Lampung berada pada Peringkat ke-28 dari 34 Provinsi, Lampung Terburuk ke-7 Nasional dgn kategori Sedang Berstatus Kuning.
Kemudian, Indeks Pembangunan Manusia
Peringkat 24 dari 34 Provinsi, IPM Lampung Terbelakang ke-11 dan berada di bawah rata-rata Nasional.Laju Pertumbuhan Ekonomi Peringkat ke-23 dari 34 Provinsi, Pertumbuhan Ekonomi Lampung Terlemah ke-12 dan berada di bawah rata-rata Nasional.
Tingkat Kemiskinan Peringkat ke-22 dari 34 Provinsi, Kemiskinan di Lampung Terburuk ke-13 dan berada di atas rata-rata Nasional. Nilai Tukar Petani nya pun berada di Peringkat ke-17 dari 34 Provinsi dan berada di bawah rata-rata Nasional.
Poin-poin di atas sepertinya bakal jadi senjata dengan damage besar yang membawa benefit besar bagi kontestan lain. Memang sampai detik ini, beberapa nama yang ditengarai bakal ikut adu mekanik di kursi BE 1 masih malu-malu kucing dan hitung sana sini. Proses peralihan Kekuasaan Negara yang masih bergulir juga jadi pertimbangan. Naif jika cawe-cawe pusat tidak diharapkan oleh salah satu tokoh yang bakal ikut kontestasi. Cawow gham yay.
Beberapa gerakan tokoh, seperti Safari politik Brigjen Pol (Purn) Edward Syah Pernong yang rajin kulu kilir bisa jadi kode-kode keras. Kemunculan tokoh muda Gerindra yaitu Rahmat Mirzani Djausal yang disebut-sebut akrab dengan Gubernur Arinal juga tidak menutup kemungkinan ikut meramaikan bahkan jadi lawan. Isu menarik soal restu Prabowo kepada nya tentunya dapat digunakan sebagai katrol. Lalu, manuver-manuver Drs. H. Herman Hasanusi, M.M., yang beberapa waktu belakangan berhasil mengumpulkan dukungan dari Partai (meski masih disamar-samarkan), kader dan organisasi sudah jelas jadi tanda-tanda beliau akan daftar ulang di Pilgub Lampung 2024.
Kemudian muncul nama Bupati fenomenal Tubaba Umar Ahmad sebagai Tokoh yang didorong-dorong berbagai lapisan masyarakat yang juga diunggulkan karena keberhasilan nya menyulap Tubaba menjadi Kabupaten Ikonik dan penuh kejutan dalam kemajuan nya. Meskipun sebagian besar masyarakat Tubaba belum rela melepas beliau ke Propinsi, alias masih menginginkan beliau tetap fokus membangun Tubaba.
Kali ini, sayup-sayup, Muhammad Ridho Ficardo, S.Pi., M.Si., yang sepertinya sudah mulai ngebuff diam-diam. Kemungkinan comeback nya Gubernur Lampung periode 2014-2019 itu memang sudah muncul di omon-omon masyarakat Lampung beberapa waktu belakangan yang juga punya kans merebut kembali kursi nya. Sepertinya capaian beliau yang pernah dipaparkan di 2018 lalu seperti pada sektor pembangunan infrastruktur yakni Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) sepanjang dan Dermaga Eksekutif, serta pembangunan bendungan yang digaungkan sebagai kepiawaian lobi ke Pusat. Pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung mencapai 5,22, dan selalu berada di atas rata-rata Sumatera 4,72 dan Nasional 5,17 di era nya pun bakal jadi unggulan.
Lalu, daya saing Lampung yang mengalami peningkatan dari peringkat 25 Nasional di tahun 2014 menjadi peringkat 12 secara Nasional di tahun 2018. Selain itu, Indeks pembangunan Manusia (IPM) di Provinsi Lampung terus mengalami peningkatan dari 66.95 di tahun 2015 menjadi 68.25 di tahun 2017. Tingkat pengangguran terbuka menurun dari 5,08 persen di tahun 2014 menjadi 4,06 persen di tahun 2018. Tingkat kemiskinan di Lampung juga mengalami penurunan, dari 14,28 persen di tahun 2014 menjadi 13,14 persen di tahun 2018.
Mampukah Gubernur Arinal meningkatkan kemajuan Provinsi Lampung dan menghitamkan kembali warna merah Raport Provinsi Lampung di usia Lampung yang sudah berdiri selama 60 tahun? Apalagi setelah isu bakal diKUBkan nya Bank Lampung oleh Bank Jatim akibat Pemerintah Daerah yang bokek berat.
Sepertinya butuh kerja ekstra dan dukungan manis dari segala penjuru mata angin. Yah, siapapun tokohnya bisa jadi pemenang. Macam gula, jika tidak manis, tidak akan ada semut yang mendekat. (Nsr)