Bandarlampung,- Zaman di era Keterbukaan Informasi Publik masih saja ditemukan sikap arogansi oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) bergaya preman di Dinas Kominfotik Provinsi Lampung, Senin (4/6/2020).
Entah setan apa yang merasuki oknum kepala bidang Pengelolaan Komunikasi publik ini, tanpa alasan yang jelas marah-marah hingga berteriak ketika dijumpai diruang kerjanya. Kejadin meledaknya emosi ASN ini bermula ketika ditanyakan terkait SPJ.
Kabag inipun dengan nada tinggi mata melotot merah membara amarah tak jelas mengatakan pernah atau tidak kamorang media ngasih kantor, pencairanpun ke rekening media masing masing.
Karena merasa makin ngelantur sanggah menyanggah pun terjadi, jika media dengan ikhlas memberikan tanda terimakasih kepada staf yang bekerja mengerjakan SPJ terkadang hingga lembur mengerjakan tugasnya.
Sangat wajar berikan tanda terimakasih dengan tulus, sontak Kabag inipun emosi tinggi bangun dari duduknya, berdiri jalan menuju pintu dengan kasar buka pintu dan dengan nada sangat kerasnya meledak ledak berteriak teriak hingga semua staf dan beberapa awak media kaget.
Dengan jeritan kasar teriak panggil stafnya berulang ulang dengan sangat kasar untuk keruangannya, dan dengan nada amarah kasar menanyakan pemberian sebagai tanda terimakasih pada stafnya yang saat itu sangat ketakutan karena kekasaran preman ASN tersebut.
Niat ingin ngobrol dan bertanya soal proses pencairan publikasi kepada Kabag Lakoni Ahmad, ternyata diruangan sudah ada juga seorang wartawan. Ketika duduk persis bersebelahan dengan dengannya, mempertanyakan perihal SPJ media Lampung Street News, dari kesekian bukti tayang yang disodorkan, justru hanya satu yang di SPJ kan. Bahkan itupun cetak koran yang sudah lama sebum idul fitri lalu.
Baru di SPJ dengan cara diangsur, padahal sebelumnya kabag itu sendiri yang berkata, “Cetak saja dalam 1 koran kamu beberapa adv dan cepat mumpung belum naik atas,” jelas Kabag bergaya Preman.
Karena dapat rekom seperti itu oleh kabag, dengan cepat proses cetak koran lagi dan dikasih bahan oleh Rudi, akhirnya cetak koran lagi dengan beberapa bahan kinerja gubernur dengan muatan halaman tentang laporan kerja Gubernur Lampung karena di buai ansor si kabag preman tersebut.
Mirisnya setelah lama menunggu SPJ , tiba-tiba staf kominfotik memberikan info agar datang untuk menanda tangani satu tandatangan SPJ.
Bahkan kabag ini bicara soal klasifikasi media mainstream dia sebut Lampos , Radar dll media besar beda jika SPJ 5 dari sekian SPJ. “Makanya kalo mau kayak mereka buat sperti mereka media besar,” ucap kabag preman ini
Kabag pemarah ini juga menyebut stafnya seandainya ada yang macam-macam jangan coba-coba dengan dirinya, “Itu dia sebut staf yang badan gede besar itu kalo macam-macam dan coba-coba tanpa sepengetahuan saya main main dengan media. Jangan macam-macam selesai sama saya,” ujarnya.
Dan ASN inipun jumawa, berapa kali saja ada wartawan yang sudah di tolak, bahkan dirinya juga memarahi. “Siapapun juga dibelakang mereka orang hebat tah saya gak takut sama sekali,” ucap ketus ASN ini.
Mendengar salah satu Jajarannya berselisih dengan awak media, Kepala Dinas Kominfotik Provinsi Lampung Ganjar Jationo langsung menelpon Owner Lampung Street News, mencoba meredam suasana yang terjadi sebelum dirinya mengetahui.