Bandarlampung,-Setelah ramai omon-omon seru Pilgub Lampung September nanti yang bakal diisi Bacalon-bacalon Gubernur yang dinilai mampu membuat Arinal bakal lebih ekstra kerja keras menggaet pemilih. Kini justru Sang Petahana disibukkan untuk bersaing di internal Partainya sendiri setelah DPP Partai Golkar melayangkan 1 Nama Calon Gubernur Lampung 2024 selain dirinya, yakni Hanan Abdul Rozak anggota DPR RI.
Dinamika Politik Lampung menjelang Pilgub 2024 memang belum greget. Tapi lumayan mengejutkan dan bisa dipahami betapa kecewa Gubernur Arinal Djunaidi ketika sebelumnya di 2023 lalu, DPP sempat menetapkan beliau sebagai satu-satunya Calon Gubernur oleh Partai Golkar melalui Surat Perintah DPP Partai Golkar Nomor : Sprint-1370/DPP/GOLKAR/XI/2023 tertanggal 20 November 2023.
Kini, justru langkah nya harus diganjal dari dalam Partai. Golkar dikabarkan menyantumkan Nama Hanan Abdul Rozak untuk diusung DPD Partai Golkar Provinsi Lampung sebagai Calon Gubernur 2024. Bukan mustahil Arinal digeser dari kursi sebagai dampak dampak dari gagalnya Sekjen DPP Partai Golkar Lodewijk F. Paulus masuk Senayan.
Melalui Surat Perintah yang dikeluarkan di Jakarta pada 21 Maret 2024 No : Sprin-I369/DPP/III/2024 yang ditandatangani oleh Wakil Ketua Umum Ahmad Doli Kurnia Tandjung dan Sekjen Lodewijk F. Paulus, Golkar melampirkan Daftar Nama Calon yang akan diusung dalam Pilgub dan Pilbup/Walikota 2024. Diantara nama yang terlampir adalah Arinal Djunaidi dan Hanan Abdul Rozak sebagai Bacalon Gubernur Lampung 2024 yang akan diusung.
Politisi Senior Partai Golkar, M. Alzier D. Tabrani sempat memberikan statement kepada Lampung Street News melalui Pesan Whatsapp bahwasanya Partai Golkar sudah sangat jelas soal tokoh yang akan diusung di Pilgub Lampung 2024.
“Sudah jelas kok Golkar akan mengeluarkan bacalon Gubernur Lampung dari partai Golkar info nya A1 saudara Hanan Rozak jadi ketua DPD Golkar, Saudara Arinal tidak di calonkan lagi dari Golkar”, singkat Alzier Dianis Tabranie.
Belum selesai isu pemburukan capaian Provinsi Lampung yang tentunya berdampak terhadap sentimen positif dan angka elektabilitasnya. Arinal justru dibuat pusing memenangkan hati Partai Golkar. Memang banyak opsi lain yang bisa ditempuh Sang Petahana jika beliau memang masih ngotot berkeinginan mencalonkan diri untuk memimpin Lampung untuk periode kedua, tapi dengan waktu yang cukup mepet kemungkinan banyak agenda pemenangan yang tidak dapat dijalankan secara efektif apabila Arinal disibukkan dengan kegalauan posisi beliau di Golkar. (Nsr)
